Pelajar SMP Santu Petrus Ukir Prestasi Nasional

MEDALI: Viola dan Clesya meraih medali emas dalam kompetisi OPSI 2019. SITI/PONTIANAK POST

Rancang Komik, Siswa Mudah Pahami Pelajaran Hapalan

Usaha yang dilakukan Clesya dan Viola menjadi yang terbaik dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tak sia-sia. Usaha selama enam bulan itu, berbuah manis. Siswi SMP Santu Petrus ini menyabet medali emas dalam kompetisi tingkat nasional itu.

SITI SULBIYAH, Pontianak

RAUT wajah bahagia terlihat saat siswa kelas IX ini membagikan kisahnya kepada Pontianak Post, Kamis (5/12). Maklum saja, baru-baru ini, keduanya berhasil menjadi yang terbaik dengan menyabet medali emas dalam kompetisi OPSI tingkat nasional pada 26-30 November 2019 di Jakarta. Membawa nama SMP Santu Petrus, keduanya keluar sebagai jawara dalam kategori IPS, Kemanusiaan, dan Seni.

Dalam lomba itu, kami menghadirkan inovasi belajar melalui komik dengan jalan cerita yang menarik,” ungkap Clesya.

Ide itu berangkat dari kesulitan teman-temannya di sekolah dalam memahami sejumlah mata pelajaran yang menuntut hapalan yang banyak dan sulit. Dalam benaknya, hal ini dapat disiasati dengan mengemas materi pelajaran dalam bentuk komik dengan alur cerita yang menarik. Harapannya, siswa lebih tertarik untuk memahami suatu materi pelajaran.

Untuk komik ini, materi yang kami ambil itu sistem peredaran darah. Materi ini adalah materi kelas VIII yang banyak teori dan istilah yang harus dihapal,” kata dia.

Proses pembuatannya tidaklah mudah. Mulai dari mengembangkan ide cerita, hingga mengemasnya dalam bentuk komik dengan karakter tokoh yang unik.

Jadi komiknya itu kami gambar dulu, setelah itu di-scan. Kami juga belajar teknik-teknik desain diphotoshop, supaya komik yang dihasilkan bagus,” timpal Viola.

Untuk mengukur efektivitas komik yang dihasilkan tersebut, maka dilakukanlah penelitian terhadap siswa. Nivera Sirait, salah satu guru pembimbing mengatakan, pihaknya membuat instrumen penelitian dan instrumen wawancara, guna mengetahui seberapa efektif komik tersebut terhadap motivasi siswa.

Hasil penelitian ini, diolah dengan metode kuantitatif, sehingga siswa akan mendapat kesimpulan, ternyata komik yang mereka buat ini cukup signifikan dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa,” jelas Nivera.

Dijelaskannya, OPSI merupakan lomba tingkat nasional yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berbeda dengan kompetisi lain yang biasanya menerapkan seleksi di tingkat daerah, ajang ini diseleksi secara langsung oleh kementerian tersebut.

Kemarin ada sekitar 840 karya yang ikut OPSI 2019. Dari total itu, yang masuk final 102. Ada tiga kategori yang dilombakan, dan kami menang juara pertama di kategori IPS, Kemanusiaan dan Seni,” jelas dia.

Kemenangan ini menurutnya, merupakan anugerah dari Tuhan, yang mengganjar segala pengorbanan yang diberikan oleh tim, mulai dari kepala sekolah, guru pembimbing, maupun siswa yang dibimbing. Dia juga berharap akan lebih banyak lagi siswa yang termotivasi untuk menghasilkan karya-karya ilmiah lainnya.

Kepala SMP Santu Petrus, Pastor Rudy Saleh mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi yang diraih anak didiknya. Dia juga mengapresiasi guru-guru yang membimbing anak didik mereka sehingga mampu berprestasi di tingkat nasional. Dalam kompetisi tersebut, ada empat guru pembimbing yang terlibat, yakni Nivera Sirait, sebagai pembimbing utama, dan didampingi oleh Theresia Tompok, Januar Adrian, dan Katrina Bonden.

Ini semua berkat ketekunan, dan kesungguhan tim, baik anak didik maupun guru pembimbing. Semua saling bekerja sama sehingga berjalan lancar,” kata dia.

Ajang ini, kata dia, tidak hanya mewakili Santu Petrus sebagai sekolah, tetapi juga Kalimantan Barat. Dia berharap ke depan, materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk komik yang menarik dapat dikembangkan untuk metari pelajaran lainnya. Dengan begitu, siswa semakin senang dan termotivasi untuk belajar lebih giat.(*)